Tuesday, October 18, 2011

Contoh Makalah Budidaya Tanaman Hias Puring


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar belakang
Buat seseorang, hobi adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dinilai dengan uang. Orang tidak akan sayang membelanjakan puluhan bahkan ratusan juta rupiah hanya untuk memenuhi hobi mereka. Para pecinta tanaman hias juga memiliki pola pikir yang sama. Buat mereka, apalah arti uang sekian rupiah untuk mendapatkan kepuasan memiliki tanaman hias yang cantik.
Itu sebabnya, pasar tanaman hias tidak pernah sepi peminat dan selalu bergerak aktif, bahkan pada saat krisis keuangan sekalipun. Industri tanaman hias selalu menggeliat karena orang tidak akan mengukur uang mereka dengan skala volume. Skala ukuran yang digunakan pecinta tanaman adalah kepuasan. Kepuasan mereka tidak akan terbayar tanpa bisa mendapatkan tanaman yang diinginkan, walaupun tanaman tersebut berharga sangat mahal.
Hal ini menyebabkan industri tanaman hias tidak pernah kehilangan peminat. Pembeli akan tetap berjubel untuk mendapatkan tanaman yang sesuai dengan selera mereka. Di sisi lain, para pengusaha tanaman juga merasa bahwa usaha ini sangat layak dan menarik untuk dikembangkan.
Untuk itu, pengusaha tanaman seperti ini dituntut untuk selalu kreatif. Mereka harus bisa membuat beragam hasil budidaya tanaman agar tidak membuat konsumen bosan. Sebagai contoh, petani anggrek hias harus selalu bisa membuat budidaya tanaman anggrek jenis baru dengan menyilangkan berbagai varietas yang dimiliki untuk menghasilkan jenis anggrek yang baru.
Kreartifitas petani tanaman dalam menyilangkan tanaman miliknya untuk menghasilkan jenis tanaman baru akan mempengaruhi kinerja usahanya. Pecinta tanaman akan selalu menyukai tanaman yang cantik, akan tetapi model dan jenis tanaman yang monoton akan membuat mereka berpindah minat dari satu penjual ke penjual lain yang memiliki lebih banyak koleksi jenis tanaman.
         Dari hal itulah maka kelompok kami akan membahas tentang budidaya tanaman hias yang selalu ramai dipasaran dan pada kali ini kami akan membahas tentang budidaya tanaman hias puring.

1.2  Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Agrobisnis
2. Panduan untuk pemula yang ingin membudidayakan Tanaman Hias Puring
3. Menambah wawasan tentang Budidaya Tanaman Hias khususnya Puring
4. Peluang Usaha ditengah maraknya persaingan Pasar Global


BAB I
SUKSES USAHA TANAMAN HIAS

A.      Syarat Untuk Pebisnis Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan tanaman yang unik dimana harga ditentukan oleh pasar atau oleh pembeli.  Semakin hari kebutuhan akan tanaman hias terus meningkat.
Plasma nuftah tanaman hias asli Indonesia sangat beragam misalnya anggrek saja ditemukan beberapa jenis.  Potensi alam ini memberikan peluang untuk usaha pada tanaman hias khususnya pembenihan.
Usaha tanaman hias harus memperhatikan shal sebagai berikut  :
1.    Pilih jenis tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan.
2.    Memahami cara merawat setiap jenis tanaman hias.
3.    Kuasai teknik perbanyakan tanaman hias.
4.    Pelajari selera pasar dan atur strategi penjualan tanaman hias.

B.       Kunci Keberhasilan Usaha
Selain modal yang memadai yang harus dimiliki untuk usaha, yang lainnya adalah  :
1.    Mulai usaha dengan antusiasme;
2.    Mempunyai cita-cita yang tinggi;
3.    Bekerja dengan keras;
4.    Temukan ide baru dalam pembibitan;
5.    Raih setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan;
6.    Melakukan usaha dengan rasa senang dan tidak takut;
7.    Tumbuhkan sifat ambisi, dermawan dan mengontrol emosi;
8.    Beri perhatian pada konsumen dengan baik, termasuk pelayanan yang ramah.
9.    Tanamkan sikap profesional dalam berbisnis;

C.      Etika Berbisnis Tanaman Hias
Dalam menjaga suasana pasar yang kondusif beberapa hal yang perlu diingat  :
1.    Jual beli system putus, artinya harga tanaman yang turun naik cukup fluktuatif sudah menjadi resiko pedagang.
2.    Tidak menjual murah, artinya petani harus dapat menjaga harga pasaran dengan cara tidak menjual pada saat produksi melimpah, melainkan menyimpannya.
3.    Jangan jadi kutu loncat, artinya jangan menyorobot pasar orang lain, karena dapat mengganggu stabilitas usaha orang lain.
4.    Tidak berlebihan membujuk konsumen untuk membeli dagangannya.
5.    Tidak menjelekan nama, dan atau jenis usaha orang lain.


BAB II
BUDIDAYA TANAMAN HIAS PURING

A.  Media Tanam
1.      Tanah Kebun
Sesuai dengan namanya tanah ini banyak terdapat di kebun, tanah kebun yang terdapat di bawah rumpun bambu dan pisang mengandung banyak humus. Tanahnya berwarna hitam kecoklatan dan kandungan haranya cukup baik, terutama sisa bahan organik.

2.      Tanah Berpasir
Tanah berpasir termasuk tanah porous yang memiliki kemampuan cukup baik dalam menyuplai udara untuk perakaran tanaman.
Kandungan zat hara juga kurang banyak, sehingga harus dicampur dengan kompos dan pupuk kandang.  Tetapi media berpasir cukup baik untuk tanaman hias puring jika dicampur dengan kompos yang cukup dibanding media lain seperti tanah liat maupun sekam.

B.  Air Bagi Tanam
Tanaman hias puring termasuk sedang dalam membutuhkan air untuk penyiraman, sehingga dapat tumbuh di daerah kurang air sekalipun.
Agar diperoleh tumbuhan yang baik, maka harus diperhatikan pemakaian air bagi tanaman, antara lain  :
1.      Waktu Penyiraman
Untuk Tanaman hias yang baru ditanam sebaiknya dilakukan penyiraman pagi, siang, dan sore hari sampai dengan sudah tampak tanda-tanda kehidupan.
Untuk tanaman yang sudah stabil, maka tanaman hias puring cukup disiram air pada pagi hari dan sore hari.

2.      Sifat Air untuk Tanaman Hias
Tamanan hias puring tidak terlalu mengikat terhadap sifat air yang disiramkan, artinya air untuk penyiraman dapat air dari segala sumber air, yang terpenting tidak termasuk air yang tercemar, agar pertumbuhan lebih baik.

3.      Volume Kebutuhan Air
Untuk volume air Tanaman hias puring terbagi ke dalam 3 bagian  :
1.      Masa pembenihan, dibutuhkan air yang cukup dan sifatnya baik kebutuhan antara 3 – 4 liter setiap hari.
2.      Masa pertumbuhan, dibutuhkan air 2 – 3 liter setiap hari.
3.      Masa perkembangan, dibutuhkan 1 – 2 liter air setiap harinya untuk menjaga dan menyeimbangkan penguapan air tanah.

C.  Unsur Hara dan Pertumbuhan Tanaman
Tanaman membutuhkan unsur hara nakro dan unsur hara mikro yang mempunyai fungsi dan peran khusus terhadap proses perkembangan tanaman, sehingga ketika terjadi kekurangan salah satu unsur hara tersebut akan mengakibatkan tidak oftimalnya perkembangan tanaman.
1.    Unsur Hara Makro  :  Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Boron (B), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Molibdenum (Mo), Kloe (Cl).
2.    Unsur Hara Mikro  :  Boron (B), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Klor (Cl), Molibdenum (Mo).
3.    Pertumbuhan Tanaman
a.       Fase Vegetatif
Pada fase ini tanaman sangat membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan akar, cabang, dan daun. Sehubungan dengan hal tersebut, maka unsur nitrogen harus diberikan dengan cukup. Unsur lain untuk pertumbuhan daun antara lain  :  Mg, Mn, Fe, dan Zn.
Pupuk majemuk berkadar N tinggi antara lain Dekaform, Dekastar 18-11-10, Gandasil D, Hyponex warna hijau 20-20-20, Growmore warna hijau 20-20-20, Green Asri 14-2-2, dan Nutrisanol.
b.      Fase Generatif
Pada fase generatif unsur yang diperlukan adalah unsur Nitrogen, dan Phospor, jenis unsur hara tersebut antara lain terdapat pada Gandasil B, Gaviota 67, Hyponex biru 10-40-1-, Green Asri Bunga, dan Quick Grow Bunga.

D.  Jenis dan Sifat Pupuk
1.    Pupuk Anorganik
Ada 2 jenis pupuk anorganik yang tersedia dipasaran, yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal mengandung  :  unsue N, TSP, dan SP 36 yang mengandung Fosfor serta KC1 dan ZK.
 
2.    Pupuk Organik
Pupuk Organik adalah alternatif terbaik untuk pemupukan tanaman, hal ini berarti kembali ke alam, karena pemupukan dengan organik dapat mengembalikan unsur hara tanah sehingga dapat menyeimbangkan kadar keasaman tanah.
Pupuk organik dapat berupa kompos hijau dan kompos buatan yang berasal dari hijauan daun.

Macam-macam pupuk organik antara lain  :
a.        Pupuk Kandang.
b.      Pupuk Hijau.
c.       Kompos.
d.      Pupuk Guano.
e.       Asam Humus.
f.       Pupuk Cair.

E.   Gangguan Fisiologis pada Tanaman Hias dan Solusinya
Beberapa gangguan fisiologis pada tanaman hias antara lain  :
a.       Daun Menggulung dan melingkar.
b.      Daun Layu dan Rontok.
c.       Warna Daun Memudar.
d.      Warna Daun Cuma Hijau.
e.       Daun Layu dan Terdaftar.

F.   Gangguan Hama Penyakit dan Solusinya
a.       Serangan Kutu Rambut Berwarna Putih
Hama ini menyerang akar muda pada daerah yang lembab, tanaman yang diserang mengalami layu pucuk, penanggulangan dengan penyemprotan Dazomet 98%.

b.      Batang dan Daun Terserang Kutu Putih
Menurut gejala serangannya tanaman bias Bang Ronald sepertinya terserang kutu tepung atau kutu putih (mealy bug) bentuk tubuhnya oval dan tertutup debu putih menyerupai kapas.
Tanaman yang terserang mengakibatkan bercak hitam di sekitar pucuk tanaman dan klorosis (bintik-bintik) di permukaan daun dan ahirnya mengering dan mati.

c.       Akar sering Busuk
Yang menyerang adalah hama penggerek akar sehingga akar dan batang menjadi busuk dan mati. Dapat disemptor dengan insektisida Spontan 400 SL.
G.   Merawat Tanaman Hias.
·      Syarat Tumbuh
Idealnya puring akan tumbuh optimal jika berada di daerah dengan suhu 18-20ºC, di bawah suhu 15ºC pertumbuhan daun terlambat dan rentan terserang busuk akar.

·      Media Tanam
Puring yang memiliki daun lebar membutuhkan media tanam dengan porositas tinggi.  Tujuannya untuk memacu pertumbuhan daun.  Misalnya campuran kompos, tanah, sekam bakar, dan serbuk kayu (1 : 1 : 1 : 1) sementara untuk jenis puring daun kecil media tanam yang disukainya adalah campuran kompos, tanah, dan sekam bakar (1:1 : 1:1) pH optimal untuk pertumbuhan 5-6.

·      Penyiraman
Saat cuaca normal, penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali sementara ketika kemarau, puring sebaiknya disiram sehari sekali.

·      Pemupukan
Berikan pupuk dengan P dan K tinggi, seperti Growmore 6-30-30 atau 10-40-15 untuk memacu pertumbuhan daun dan kemunculan warnanya. Dosisnya 1 sdt pupuk dilarutkan dalam 1 liter air aplikasi dua minggu sekali.

·      Berikan Naungan
Khusus untuk puring yang dicangkok atau direpotting sebaiknya diletakan di tempatn yang memiliki naungan.

·      Mengilapkan Daun
Bersihkan daun menggunakan kain lembut yang basah, lalu olesi dengan santan atau susu murni tanpa gula. Setelah itu, basuh kembali daun dengan kain kering hingga mengkilap. Cara tersebut dilakukan seminggu sekali.


BAB IV
PENUTUP

Jika ada kemauan pasti ada jalan, itulah peribahasa yang selalu kita dengar, dengan kata lain janganlah berputus asa dalam berusaha sekalipun kita tidak memiliki modal yang bahkan tidak ada, tapi jika berkemauan yang tinggi maka cobalah berusaha tanaman hias yang mudah dan murah untuk dikerjakan.
Berawal dari kemauan dan kesabaran maka usaha kita akan berkembang dan menjadi usaha andalan yang dapat menjadi penopang kehidupan keluarga.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan bagi yang memerlukan cara membudidayakan tanaman hias puring dan cara untuk peningkatan usaha.

No comments:

Post a Comment