Friday, October 21, 2011

Pendidikan dan Masyarakat Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kajian sosiologi pendidikan menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah-masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan, politik dan ekonomisnya bagi masyarakat. Apabila psikologi pendidikan memandang gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi, maka sosiologi pendidikan memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat. Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial. Sedangkan yang termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu pendidikan, psikologi, antropologi dan sosiologi. Dari sini terlihat jelas kedudukan sosiologi dan ilmu pendidikan.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dan kelompok. Sudut pandangnya memandang hakikat masyarakat, kebudayaan dan individu secara ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuannya terdiri dari atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial, kebudayaan dan perkembangan pribadi. Dengan segala keunikan yang dimiliki oleh sosiologi pendidikan, kali ini kami selaku pemakalah akan membahas pengertian, ruang lingkup, sejarah, dan tujuan dan kegunaan sosiologi pendidikan.


BAB II
KAJIAN TEORI

PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT INDONESIA
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Pendidikan nasional seringkali dikelola tanpa didasari oleh justifikasi, kajian ilmiah, dan penilaian berdasarkan data yang akurat. Akibatnya, pengelolaan pendidikan di semua jenjang, jenis, dan jalur, berjalan secara sporadis dan tidak mengakar di masyarakat sehingga kehilangan makna bagi kebangkitan bangsa.
Pengalaman sepanjang abad pertama kebangkitan nasional, kebijakan perencanaan dan pengelolaan pendidikan, termasuk juga di ruang kelas, belum didasari justifikasi dari suatu kajian ilmiah. Ini terlihat dari banyak gagasan inovatif dan strategis yang dilaksakan untuk meningkatkan pendidikan secara nasional, namun dilaksakan secara temporer atau sebatas masa jabatan menteri yang bersangkutan. “Melakukan pembenahan secara tergesa-gesa tanpa memahami dari mana dimulai dan bagaimana mengukur tahap-tahap pembenahan yang hendak dicapai dapat berakibat fatal terhadap keberhasilan pembangunan pendidikan nasional secara keseluruhan. Ibaratnya sama fatalnya dengan dokter yang mengobati pasien tanpa mengetahui penyakitnya,” kata Hafid Abbas yang dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Luar Sekolah pada Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, Senin (16/6).
Oleh karena Indonesia telah memilih menuju pada pilihan hidup demokrasi dan menghormati hak asasi manusia, maka pendidikan berbasis hak asasi guna mencapai tujuan pendidikan untuk semua juga harus dijalankan. Kebijakan pendidikan itu menyangkut bagaimana akses masyarakat terhadap pendidikan bisa dinikmati semua orang tanpa diskriminasi, negara menjamin anggaran pendidikan yang mendukung ke arah pendidikan bermutu yang mampu menyiapkan setiap orang untuk bisa siap masuk ke dunia kerja, dan juga menghasilkan kebijakan-kebijakan pendidikan untuk kebangkitan bangsa. 

DESKRIPSI DINAMIKA MASYARAKAT INDONESIA
Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat ada empat sumber masalah, yaitu:
- Rendahnya kesadaran multikultural.
- Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah.
- Kurangnya sikap kreatif dan produktif.
- Rendahnya kesadaran moral dan hukum.
Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang ditenggarai secara kuat oleh semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar, sistem sosial yang mengakar pada masyarakat, ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global, serta perlunya moralitas hukum yang dijunjung tinggi. Keempat hal tersebut mengiindikasikan orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan aktivitas sektor ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati nurani. Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat, dengan kepentingan negara, tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru yang demikian sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek struktural dan aspek kultural dan dinamika proses perkembangan masyarakat.
Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Sedangkan menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan  nasional  lima tahun mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.
Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Misi jangka pendek:
- Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
- Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan.
- Pengembangan program yang mengarah pada penguatan Iptek.
2. Misi jangka menengah:
- Memantapkan dan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan apa yang telah dirintis dalam misi jangka pendek.
- Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial.
- Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan.
- Perbaikan substansi yang terkandung dalam sistem pendidikan nasional.
3. Misi jangka panjang:
    - Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses pendidikan yang demokratis.
    - Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.

PERKIRAAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT MASA DEPAN
Istilah “Masyarakat Indonesia Baru” merupakan suatu masyarakat yang dicita-citakan bangsa Indonesia setelah era reformasi. Ada juga yang menggunakan istilah “Masyarakat Madani” atau Civil Society. Masyarakat Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-ciri khas tersebut akan dibangun Masyarakat Madani Indonesia.
Untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru ada komponon-komponen dasar yang dibutuhkan, yaitu:
- Kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannya.
- Kebutuhan untuk berkomunikasi baik dengan sesamanya maupun dengan tradisi dan masa lalunya.
- Kebutuhan untuk lepas dari berbagai lingkungan yang menghambat aktualisasi dirinya.
Prinsip-prinsip yang harus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan tersebut adalah:
1. Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat.
2. Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan.
3. Prinsip mengembangkan kemajuan Iptek.
4. Prinsip mengembangkan pluralisme masyarakat.
5. Prinsip mengembangkan masyarakat berwawasan lingkungan.
6. Prinsip mengembangkan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa.

MASALAH POKOK PENDIDIKAN
Masalah pokok pendidikan yang dialami di Indonesia adalah:
1. Kualitas pendidikan
    Misalnya:   - Mutu guru yang masih rendah terdapat di semua jenjang pendidikan.
                      - Alat bantu proses belajar mengajar belum memadai.
                      - Tidak meratanya lulusan yang dihasilkan untuk semua jenjang pendidikan.
    Untuk mengatasinya:  - Meningkatkan anggaran untuk pendidikan.
                                        - Meningkatkan efisiensi pendidikan.
2. Relevansi pendidikan
        Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat.
    Misalnya:   - Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai.
-  Tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
    Untuk mengatasinya:  - Membuat kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dunia usaha
                                        - Mengganti kurikulum yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
3. Elitisme
        Adalah kecenderungan penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah yang menguntungkan kelompok minoritas yang justru mampu ditinjau secara ekonomi.
    Misalnya:     - Kepincangan pemberian subsidi.
            - Mahalnya pendidikan yang mengakibatkan hanya bisa dienyam oleh orang yang kaya.
    Untuk mengatasinya:  - Subsidi silang.
                                        - Pemberian beasiswa kepada yang tidak mampu.
4. Manajemen pendidikan
    Misalnya:   - Masalah pengelolaan sekolah.
                          - Lembaga pendidikan dibentuk berdasarkan fungsi dan peranan pendidikan yang sudah ketinggalan jaman.
    Untuk mengatasinya:  - Sistem pendidikan nasional (Sisdikanas) perlu ditata kembali.
5. Pemerataan pendidikan
  Misalnya:   - Biaya pendidikan yang mahal membuat siswa putus sekolah atau tidak     melanjutkan.
    Untuk mengatasinya:  - Menggratiskan sekolah dalam wajib belajar 9 tahun.
                                        - Menekankan pentingnya sekolah.



BAB III
Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Tujuan pendidikan adalah suatu factor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.



No comments:

Post a Comment