Sunday, December 18, 2011

Makalah Cara Pebuatan Tauco (Bioteknologi)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu social.
Seperti yang sudah diketahui jenis kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut. Permasalahan yang muncul kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.
Tauco adalah salah satu jenis makanan tradisional yang khas, mempunyai nilai gizi yang baik serta mempunyai aroma yang khas pula. Dapat digunakan sebagai bumbu penyedap makanan.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui proses pembuatan tauco
2.      Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bioteknologi


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
Pemanfaatan bioteknologi dapat di aplikasikan kebeberapa bidang, misalnya dakam bidang industri, kesehatan, lingkungan dan makanan.
2.2  Pengertian Tauco
Tauco adalah produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kekuning-kuningan, rasanya agak asin, dibuat dengan cara fermentasi. Tauco berfungsi sebagai penyedap masakan karena bau dan rasanya yang khas. Tauco dapat disimpan lama karena kadar garamnya cukup tinggi (diatas 15%). Tauco merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang khas, mempunyai nilai gizi yang baik serta mempunyai aroma yang khas pula.
  Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian didibiarkan sampai tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi tauco dengan direndam dengan air garam,kemudian dijemur pada terik matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas tauco/atau rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Pada pertengahan prosesnya, rendamannya sering mengeluarkan bau yang menyengat seperti ikan busuk/bau terasi. Dari beberapa produsen tauco tradisional mengatakan bahwa hasil rendaman, air rendamannya itulah diolah menjadi kecap sedangkan biji kedelainya menjadi tauco. Terdapat berbagai cara mengolah tauco yang masing masing memiliki keistimewaan tersendiri. Contoh tauco yang beredar di daerah Riau berbeda dengan tauco dengan di daerah Jawa dan Kalimantan. Tiap daerah memiliki keunikan cita rasa tersendiri. Dari pengalaman, tauco dapat disimpan lama sampai bertahun tahun,dan tidak akan rusak atau basi selaama penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupun terkontaminasi dengan bahan organik lainnya. Sayang, tidak ada penelitian yang lebih terperinci mengenai tauco. Oleh para para buruh kasar (khususnya masyarakat Tionghoa) dibeberapa daerah ,tauco digunakan sebagai lauk setiap makan terutama saat makan bubur bening.Penggunaannya yang umum adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco,nasi goreng tauco, ikan tumis tauco.
2.3  Pembuatan Tauco
a.      Bahan
a.       Kedelai
b.      Tepung beras.
c.       Laru tempe.
d.      Garam.
b.      Peralatan
a.       Wadah perendam.
b.      Wadah perebus.
c.       Tampah
d.      Kompor
e.       Kain penyaring
c.       Cara Pembuatan
a.       Perendaman. Kedelai dibersihkan dan dicuci sampai bersih. Kemudian kedelai direndam di dalam air bersih selama 12-24 jam.
b.      Pengupasan dan pembuangan kulit. Kedelai dimasukkan ke dalam karung atau bakul, kemudian diinjak-injak sehingga terbelah dua, dan kulit biji terkelupas. Kulit biji dibuang, dan biji dicuci sampai bersih. Pengupasan dan pembuangan kulit-kulit juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin.
c.       Perebusan. Biji direbus selama 1-2 jam. Kemudian ditiriskan.
d.      Penambahan tepung beras. Biji kedelai yang telah ditiriskan, ditambah dengan tepung beras. Sebelumnya, tepung beras ini telah disangrai. Tiap 10 kg kedelai ditambah dengan tepung beras sebanyak 2 kg. Pengadukan dilakukan agar kedelai dan tepung beras tercampur rata.
e.       Fermentasi kapang. Campuran kedelai tepung beras ditaburi dengan ragi tempe (1 gram tempe untuk tiap kg kedelai), diaduk agar tercampur rata, dan selanjutnya dihamparkan diatas tampah setinggi 2-3 cm. Campuran ini ditutup dengan daun pisang. Tampah diletakkan di atas para-para yang terlindung dari serangga, panas dan hujan. Fermentasi ini berlangsung selama 2-3 hari sampai terbentuk tempe yang lebat pertumbuhan kapangnya.
f.       Penjemuran tempe. Tempe disuir-suir atau dilepaskan butiran-butirannya. Setelah itu butiran tempe dijemur sampai kering.
g.      Penyiapan larutan garam 20%. Untuk membuat 10 liter larutan garam 20% dilakukan dengan cara berikut. Garam sebanyak 2 kg dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai volume larutan menjadi 10 liter.
h.      Fermentasi garam. Butiran tempe kering direndam di dalam larutan garam. Tiap kg kedelai membutuhkan larutan garam sebanyak 1 liter . Prendaman di lakukan di dalam wadah perendam selama 2 minggu. Hasil fermentasi disebut dengan tauco mentah.
i.        Penyiapan bumbu.
                                                       i.      Gula merah diiris-iris, kemudian dilarutkan dengan air (tiap kg kedelai membutuhkan 250 gram gula merah, dan 25 ml air untuk melarutkan gula tersebut).
                                                     ii.      Jahe dan lengkuas dikupas kemudian dipukul-pukul sampai memar (tiap kg kedelai membutuhkan jahe dan laos, masing-masing 20 gram), dan
                                                   iii.      Jahe dan lengkuas dimasukkan ke dalam larutan gula, kemudian dimasak sampai mendidih dan disaring dengan kain saring. Larutan ini disebut larutan gula berbumbu, dan digunakan untuk membumbui tauco.
j.        Pembumbuan dan perebusan tauco. Tauco mentah ditambah dengan larutan gula berbumbu. Kemudian tauco mentah dididihkan selama 3-4 jam sehingga cairan tauco mengental. Hasil perebusan ini disebut sebagai tauco masak. Tauco masak dapat ditambah dengan monosodium glutamat sebanyak 1 gram untuk tiap kg tauco, agar memberikan rasa yang lebih sedap terhadap masakan.
k.      Pengawetan. Tauco masak ditambah dengan bubuk natrium benzoat agar dapat disimpan lama. Tiap kg tauco masak membutuhkan 1 gram natrium benzoat.
l.        Pengemasan. Tauco masak dikemas di dalam kantong plastik dan mulut kantong diikat dengan gelang karet kuat-kuat.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Setelah melihat pembahasan di atas, ternyata tauco dapat disimpulkan bahwa permentasi yang terjadi pada tauco terjadi selama 2-3 minggu. Selain itu juga dalam proses pembuatan tauco ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya mendapatkan fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Hal tersebut adalah harus bersihnya peralatan yang digunakan. Selain itu juga tauco dapat digunakan sebagai lahan usaha bisnis di masa mendatang agar setelah kita lulus dari Universitas ini kita mempunyai keahlian dan dapat bermanfaat.  
Saran
  • Untuk mendapatkan tauco yang berempah atau manis, tambahkan rebusan gula merah,air, lengkuas dan jahe yang sudah dimemarkan ke dalam tauco lalu direbus selama 3 jam sampai kental. Sebaiknya rebusan gula dan bumbu disaring dulu sebelumdicampur dengan tauco mentah.
  • Jika ingin ditambah dengan pengawet, tambahkan 1 gram natrium benzoat untuk tiap kilonya kedalam tauco yang sudah direbus.

Thursday, December 8, 2011

Bidang Pemakaian Genetika


PENDAHULUAN 

             Genetika adalah salah satu bidang ilmu yang termasuk kedalam  ilmu biologi, yang sudah banyak menarik perhatian manusia sejak jaman dahulu. Kita sebenarnya secara tidak langsung telah memakai prinsip-prinsip genetika dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika petani memilih bibit unggul untuk dibudidayakan atau peternak dalam menyilangkan hewannya tentu memilih ternak yang dianggap unggul sehingga dapat menghasilkan keturunan yang unggul pula. Begitupun manusia ketika memilih pasangan hidup tentu akan mempertimbangkan “bibit, bebet dan bobot” yang baik . Sejak jaman dahulu para orang tua tidak pernah merestui perkawinan antar sanak saudara yang dekat hubungan keluarganya.
Dengan bekal pengetahuan ilmu genetika yang berasal dari pengalaman itulah, manusia prasejarah telah  mengembangkan sebagian varietas tumbuhan dan hewan budidaya yang sekarang kita miliki seperti sapi, domba, babi, unggas, jagung, padi, gandum dan lain-lain. Dari spesies hewan dan tumbuhan inilah mereka mengembangkan varietas-varietas dengan sifat –sifat khas yang diinginkannya seperti prodiktivitas tinggi, ukuran besar, kecepatan prodiktivitas tinggi , dan lain – lain.hal itu dilakukan dengan menseleksi tumbuhan dan hewan yang menunjukan sifat-sifat yang khusus untuk dipakai sebagai induk dalam penyilangan.
Sehingga Genetika disebut juga ilmu keturunan. Berasal dari kata genos dari bahasa latin yang artinya suku bangsa atau asal-usul.  Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat-sifat menurun (hereditas) itu diwariskan kepada anak-cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap mahluk hidup yang berada di lingkungan kita. Genetik   sebagai ilmu pengetahuan  murni, bisa  pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni, ilmu genetika harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain, yaitu antara lain kimia, fisika dan matetamtika, juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti, Biokimia, Histologi, Biologi sel, Fisiologi, Anatomi, Embriologi, Taksonomi dan Evolusi.

Bidang Pemakaian Genetika

Sebagai ilmu pengetahuan terapan, ilmu ini dipakai untuk bidang-bidang sebagai berikut
  1. Kedokteran
Merupakan cabang besar ilmu ini, disebut Genetika manusia. Di sini genetika perlu dipelajari guna mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya.
  1. Kedokteran Hewan dan Peternakan
Di sini genetika diperlukan untuk mengetahui kelainan keturunan serta penjajagan sifat keturunan untuk mengetahui asal-usul hewan atau ternak. Tetapi yang paling penting genetika dipelajari di bidang ini terutama untuk menghasilkn turunan atau stain unggul yang dapat menguntungkan bagi kesejahteran manusia, misalnya dapat menghasilkan susu dengan kadar protein yang tinggi, untuk domba, dapat menghasilkan bulu yang tebal untuk diambil woolnya, tahan terhadp penyakit, dan lain-lain. Contohnya dikembangkannya domba ankon yang memiliki kaki bengkok dan pendek .
  1. Pertanian
Genetika paling besar dan paling luas pemakaiannya dalam bidang pertanian. Lewat ilmu genetika dipelajari bagaimana cara mencari bibit unggul, baik dari segi produktifitasnya maupun dalam hal ketahanannya terhadap penyakit. Bagaimanapun kecukupan pangan di dunia, tidak terlepas dari hasil-asil penelitian di bidang genetika yang diaplikasikan ke bidang pertanian. Contohnya, jeruk  “puser washington” yang tidak memiliki biji dan rasa yang sangat manis.
  1. Psikologi dan Antropologi
Prinsip genetika ternyata penting pula bagi seorang psikolog maupun antropolog , ini berguna untuk mempelajari masalah psikologi manusia, asal-usul suku-bangsa, hubungan kekerabatannya serta pengaruh sifat genetis seseorang dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Banyak sekali sifat kejiwaan atau persyarafan seseorang ditentukan oleh sifat yang menurun. Kelebihan satu jenis kromosm umpamanya sering sekali ada hubungannya dengan kelainan jiwa, bersifat asosial dan kriminal.

Metoda dalam studi genetik
Para ahli genetik menggunakan beraneka macam metoda untuk menyelidiki problema-problema kebakaan, seperti penyilangan-penyilangan eksperimental, analisis statistik, sitologi dan studi genetika biokimiawi.

1. Penyilangan eksperimental
Metoda ini merupakan metoda yang paling banyak dipakai untuk menemukan prinsip-prinsip dalam kebakaan yang sekarang kita pelajari. Caranya ialah dengan menyilangkan atau mengawinkan organisme-organisme yang berbeda satu sama lain dalam sifat-sifat menurun tertentu, yang diikuti oleh tabulasi yang teliti dari keturunan yang dihasilkan, kemudian menganalisis hasilnya untuk mengetahui atau menentukan cara penurunan sifat tersebut. Ada  empat faktor utama yang harus diperhatikan dalam memilih organisma untuk penyilangan eksperimental, yaitu:
a.       Siklus hidup yang pendek
b.      Jumlah keturunan yang besar
c.       Variasi dalam sifat yang menurun
d.      Kepraktisan dan ekonomis.

2. Analisis statistik.
            Melalui penyilangan eksperimental kita mendapat hasil keturunan yang dapat kita pakai untuk menerapkan prinsip-prinsip analisis statistik, agar didapat gambaran mengenai mekanisme genetik yang berlaku. Metoda ini dapat pula digunakan dalammstudi apabila penyilangan eksperimental tidak dapat dilakukan. Misalnya untuk mengetahui kasus-kasus dalam keluarga yang ingin kita pelajari, karena manusia tidak dapat dikawinkan sekehendak kita, maka kita dapat mencatat kasus-kasus keluarga yang mempunyai sifat-sifat yang ingin kita pelajari, kemudian mengumpulkan data mengenai keturunannya dan menganalisisnya, biasanya untuk mempelajai kasus keluarga kita gunakan peta silsilah keluaarga atau yang disebut dengan pedigree.



3. Sitologi.
            Karena materi herediter terletak di dalam ssel, maka dalam mempelajari genetika seseorang harus mempunyai pengertian tentang sitologi. Dari pengamatan-pengmatan sitologis kita dapat mengenali bentuk-bentuk kromosom, yang merupkan tempat gen-gen yang mengawasi perkembangan sifat-sifat organisme.

4. Studi genetik biokimiawi.
            Bila gen diktakan mengwasi perkembangan sifat, bagaimana cara kerjanya?.
Kemajuan dalam bidang biokimia memungkinkan para ahli menetapkan struktur serta susunan bahan genetik, yang berupa asam deoksiribonukleat atau DNA dan asam ribonukleat atau RNA. DNA dan RNA merupakan komponen penting dalam gen yang mengatuir sintesis protein. Disamping itu dikenal pula berbagai macam kelainan bawaan karena kesalahan metabolisme di dalam tubuh orang. Kelainan ini disebabkan karena adanya defisiensi enzim, sedangkan pembentukan enzim ternyata diawasi oleh gen-gen tertentu. Misalnya seseorang yang menderita albinisme pada manusiaa, hal ini disebabkan oleh ketidak mampuan penderita untuk mensintesis pigmen melanin yang memberi warna kepadaa rambut, kulit, iris mata. Studi biokimiawi telah mengungkapkan bahwa orang albino yang mempunyai gen-gen resesif tidak mampu membuat enzim tertentu yang di butuhkan dalam suatu rangkaian reaksi pemecahan asam amino yang menghasilkan melanin. 

Pengertian yang salah mengenai kebakaan

  1. Cacat menurun bukan kejadian sewaktu hamil
Hingga kini di tengah-tengah masyarakat awam masih banyak beredar keyakinan bahwa kelahiran anak yang cacat fisik atau mental disebabkan suatu kejadian ketika si ibu sedang mengandung. Misalnya, apabila anaknya terlahir sumbing, hal itu dihubungkan bahwa ketika sedang hamil si ibu tersebut memotong paruh ayam yang akan dimasaknya. Padahal bibir sumbing adalah suatu cct bawaan sebagai sifat yang dipengaruhi oleh kelamin, yaitu lebih banyak terlihat pada laki-laki dari pada perempuan.

  1. Sifat – sifat yang didapat dari lingkungan tidak dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya.

Sifat-sifat yang dimaksud di sini ialah sifat-sifat yang didapat melalui latihan atau secara buatan. Misalnya seoang ibu yang rambutnya lurus kemudian dikriting, maka sifat kriting itu tidak dapat diturunkan kepada anaknya. Demikian pula apabila seorang binaragawan membentuk tubuhnya sedemikian rupa melalui latihan, maka bentuk tubuh itu tidak dapat diturunkan. Latihan atau lingkungan hanya mengubah bentuk morfologi bagian tubuh, tetapi tidak mengubah struktur gen di dalam kromosom, sehingga sifat yang baru diperoleh itu tidak akan diwariskan.

  1. Penurunan sifat kepada anak bukan melalui darah.
Selama di dalalam kandungan darah ibu tidak pernah mengalir kedalam tubuh janin. Masing-masing mempunyai peredaran darah yang terpisah dan butir darah janin dibentuk sendiri. Lagi pula gen-gen yang menentukan sifat tidak terdapat di dlam darah. Anak mewarisi sifat dari kedua orang tuanya melalui sel-sel kelamin (sel telur dn sel sperma)yang bersatu dan membentuk individu baru.

  1. Kebanyakan sifat akan berkembang dengan dukungan lingkungan
Banyak sifat-sifat individu tergantung pada lingkungan, misalnya hijaunya daun tetap tergantung pada adanya sinar matahari, sifat-sifat lain yang membutuhkan kerja sama dengan lingkungannya misalnya bakat-bakat untuk  musik, menggambar atau menyanyi. Tetapi sifat-sifat golongan darah, rambut ikal, raut muka tidak terpengaruh sama sekali oleh lingkungan.